Kampanye Ginjal “Mengayuh Menolak Lengah”
Bekerja sama dengan Yayasan Ginjal Indonesia, Ribia Tutstsintaiyn salah satu alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (FKM UAD) dan rekannya mengangkat tema #Mengayuh Menolak Lengah. Melakukan seruan dan ajakan melawan kelengahan masyarakat akan berbagai hal. Masyarakat dimanjakan kenyamanan dan kemajuan fasilitas hidup karena semuanya ada dalam genggaman tangan yang akhirnya mengikis kepekaan masyarakat.
Kegiatan #mengayuhmenolaklengah gelombang pertama adalah tentang kampanye ginjal, akan dimulai dari Tugu Jogja- Kuta Bali selama 12 hari yaitu pada 19-31 Desember 2015. Selama kegiatan tersebut tim akan singgah di setiap fasilitas publik seperti alun-alun, masjid, pasar di daerah yang dilewati dengan membagikan stiker yang berisikan tentang ajakan melakukan olah raga baik itu dengan bersepeda ataupun dengan fasilitas lainnya dan memberikan pemaparan tentang manfaat olahraga untuk kesehatan ginjal. Serta mengingatkan bahwasannya kita sudah banyak dilengahkan oleh kemajuan jaman. Sudah waktunya kita bangun untuk melihat dan peka terhadap tubuh kita, lingkungan dan masyarakat disekitar kita agar kita saling mengingatkan, menolong dan mengajak pada perubahan yang jauh lebih baik lagi.
“Kehidupan yang serba canggih di era ini memaksa kita untuk aktif memberikan edukasi kepada masyarakat agar tahu dan peduli terhadap diri sendiri, sehingga penyakit yang tidak memandang bulu itu dapat dicegah” Jelas Ribia sapaan akrabnya melalui press release. “Kegiatan serupa akan terus dilaksanakan untuk kedepannya” tambah beliau. Salah satu yang populer di masyarakat modern yaitu obesitas. Obesitas akan memicu timbulnya berbagai penyakit serius. Pada penderita obesitas konsentrasi protein dalam darahnya cukup tinggi yang menandai awal mulanya kerusakan ginjal dan kerja ginjal akan menjadi lebih berat. “Maka dari itu mereka cendrung memiliki fungsi ginjal yang lemah” jelasnya lebih lanjut tentang pentingnya fungsi ginjal. Selain itu disfungsi ginjal pada keadaan obesitas akan berkomplikasi dengan diabetes, kolesterol tinggi, dan hipertensi. Keadaan ini akan semakin parah apabila orang tersebut masih memiliki pola hidup malas berolahraga, banyak mengkonsumsi protein, kurang serat, dan kurang hidrasi atau minum air putih.