Seminar Nasional K3 UAD: Membangun Budaya Keselamatan Kerja Melalui Inovasi Menuju Kesehatan Optimal
Ditulis oleh : Humas FKM UAD
Pada hari Sabtu, tanggal 9 Maret 2024, Peminatan K3 FKM UAD menyelenggarakan Seminar Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Acara yang bertempat di Amphiteater Lt.9 Kampus 4 UAD tersebut mengusung tema “Inovasi dalam Membangun Fondasi Budaya K3 yang Kuat Menuju Keselamatan dan Kesehatan Optimal”.
Seminar yang diikuti oleh 300 peserta dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD dan juga peserta dari luar FKM UAD dan 15 orang tamu undangan ini berhasil menarik perhatian dengan kehadiran tiga pembicara utama yang berpengalaman di bidangnya. M. Sukaelan, seorang praktisi K3, membawakan materi mengenai “Peran Inovasi dalam Membentuk Sikap dan Perilaku Kerja yang Aman dan Selamat”.
Sementara itu, Dr. Widodo Hariyono, seorang dosen K3 FKM UAD, memberikan pemaparan mengenai “Tantangan dan Peluang Penerapan Budaya K3 di Indonesia”. Dr. ir. Bimo Prasetyo, Direktur PT Citra Marga Lintas Jabar, juga turut menjadi pembicara utama dan Keynote Speaker dalam seminar ini. Beliau membawakan topik menarik tentang “Pemberlakukan Program K3 Guna Membangun Lingkungan Kerja yang Sehat Menurut Perspektif Islam”.
Seminar ini bertujuan untuk menciptakan sebuah platform penting di mana para peserta, termasuk mahasiswa dan pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang, dapat memperdalam pengetahuan mereka tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja. Hal ini mencakup pentingnya mengadopsi sikap dan perilaku yang aman dan selamat di tempat kerja serta mempromosikan budaya K3 yang kuat dan berkelanjutan di lingkungan kerja. Pembahasan tentang bagaimana membangun sebuah budaya di mana keselamatan dan kesehatan kerja menjadi prioritas utama bagi semua individu di tempat kerja, serta bagaimana memastikan bahwa praktik-praktik keselamatan dan kesehatan kerja yang baik terus dipertahankan dan ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Dalam narasinya, Dr. ir. Bimo Prasetyo mengungkapkan, “Semakin berbudaya kita, maka keselamatan akan baik begitu juga sebaliknya.” Pernyataan ini menyoroti hubungan erat antara budaya dan keselamatan dalam konteks lingkungan kerja. Dr. Bimo menekankan bahwa budaya organisasi yang kuat, yang didasarkan pada nilai-nilai keselamatan dan kesadaran kolektif akan keselamatan, akan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif. Sebaliknya, ketika budaya keselamatan tidak diutamakan atau bahkan diabaikan, risiko kecelakaan dan cedera kerja cenderung meningkat. Dengan demikian, Dr. Bimo menegaskan pentingnya membangun budaya organisasi yang mendukung keselamatan sebagai landasan utama untuk mencapai kesejahteraan dan produktivitas yang optimal di tempat kerja.
Seminar Nasional K3 ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya K3 di lingkungan kerja, serta mendorong implementasi inovasi untuk mencapai keselamatan dan kesehatan kerja yang optimal.