Budidaya Cacing Untuk Menurunkan Morbiditas Akibat Typus
Di era yang serba canggih ini banyak dari kita yang melupakan atau tidak mengetahui banyaknya hasil alam yang dapat dimanfaatkan sehingga bernilai jual dan bermanfaat guna. Termasuk salah satunya memanfaatkan cacing. Selain murah dan mudah didapat, budidaya cacing sangatlah mudah dilakukan. Dari budidaya cacing ini dapat menghasilkan kompos berkualitas tinggi dan ramah lingkungan, yang dijadikan kompos adalah media dimana cacing diternak, setelah sekitar 2 bulan cacing akan dipindahkan kemedia yang baru sehingga media yang lama bisa dijadikan kompos.
Hingga saat ini budidaya cacing masih jarang didapat di Indonesia khususnya Yogyakarta. Hal ini yang menjadi motivasi Surahma Asti Mulasari dan Tri Wahyuni Sukesi, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UAD untuk membudidayakan cacing. Budidaya ini dilakukan bermula dari keinginan untuk menurunkan jumlah penderita penyakit typus. โKeberadaan ekstrak cacing tanah dapat menghambatย bakteri-bakteri yang menyerang penderita typusโ ucap Rahma panggilan akrab beliau saat ditemui dikediamannya pada 9/11/2014. โsehingga bisa menjadi obatย alternativeโ tambah beliau.ย Meskipun penderita penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perlu diobati.
Rahma menjelaskan bahwa cacing yang mereka budidayakan tersebut di peroleh dari luar kota yaitu Surabaya. โDi Yogyakarta masih sulit menemukannyaโimbuh beliau. Inovasi yang mereka rencanakan untuk pembuatan obat typus yaitu bisa dengan dijadikan tepung atau tablet dan lainnya. Pembudidayaan cacing ini dapat menyadarkan kita bahwa banyak hasil alam yang dapat dijadikan keterampilan seperti obat typus dari cacing yang dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.