Cegah Demam Berdarah Melalui Kader Cilik
Di Indonesia angka penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah bagi kesehatan, salah satu tempat yang angka DBD tinggi yaitu di Dusun Morposan Wetan Desa Porotorono Kecamatan Bangun Tapan Bantul. Desa ini sempat terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD beberapa waktu lalu.Melihat fenomena ini, empat orang mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (FKM-UAD) memberi solusi untuk menekan angka kejadian DBD ย dengan pembentukan Kader jupitor (Juru Pemantau Vektor) Cilik DBD.
Empat mahasiswa tersebut adalah Arif Sujagat, Annisa Sani, Hamid Faozi dan Eva Muslimawati Saputri yang dibimbing oleh dosen pembimbing Tri Wahyuni Suksesi. Selain empat mahasiswa pada pelaksanaanya didampingi oleh 12 mahasiswa saat terjun kelapangan. Ke empat mahasiswa tersebut merupakan kelompok Pekan Kreatiftas Mahasiswa (PKM) yang lolos seleksi dan didanai oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI) tahun ini. Seperti diketahui, PKM bidang pengabdian masyarakat ini lolos seleksi dalam lomba PKM Se-indonesia yang diselenggarakan oleh DIKTI. Dana yang dikucurkan sebanyak Rp 9.690.000 yang digunakan mulai maret hingga juni mendatang.
Tujuan Kader Jupitor Cilik ini yaitu (1) membina dan mendidik anak-anak Potorono untuk menjadi penggerak dan teladan cilik kesehatan, (2) menumbuhkan sikap proaktif anak-anak sejak dini untuk berpran serta dalam pencegahan dan pengendalian vektor DBD, (3) mempersiapkan relawan cilik yang akan menjadi promoter DBD dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
Pelaksanaan tugas kader Jupitor Cilik ini terjun ke lapangan untuk melakukan survey pemantaun dan pemberantasan vektor DBD dari rumah ke-rumah secara rutin sesuai jadwal kegiatan, yaitu dengan melakukan 2M Plus (menutup, menguras bak mandi, plus menginkanisasi dan penaburan abate).
โKunci utama untuk menekan angka kesakitan DBD yakni upaya pengendalian berbasis lingkungan dan masyarakat dalam rangka memutuskan mata rantai penularanโ terang Arif Sujagat.