Kuliah Tamu: Vaksinasi dan Imunisasi Universitas Ahmad Dahlan
Kuliah Tamu Vaksinasi dan Imunisasi telah dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2022 secara virtual melalui aplikasi Zoom dan Youtube live streaming. Kuliah tamu ini mendatangkan dr. Fina Tams., MscIH, staf Technical officer-Integration, Essential Programme on Immunization, IVB Department, WHO HQ, Geneva, Switzerland. Kuliah tamu tersebut dibuka oleh moderator sekaligus dosen pengampu mata kuliah, Ns., Nurul Kodriati, S.KEP., M.Med.Sc., PH.D. Kuliah tamu dihadiri oleh 70 mahasiswa/i dan dua dosen pengampu mata kuliah. Berikut adalah ringkasan materi yang telah disampaikan oleh beliau.
Imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Salah satu cara mendapatkan kekebalan imun yang baik adalah melalui vaksinasi karena vaksin tidak hanya melindungi individu namun juga memberikan perlindungan bagi orang yang tidak dapat diimunisasi contohnya pada usia tertentu maupun orang dengan penyakit tertentu. Vaksin tidak menimbulkan penyakit hanya saja terkadang diikuti dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) hal tergantung pada jenis vaksin yang disuntikkan dan kekebalan tubuh orang tersebut. Vaksin yang sudah dipakai di masyarakat sudah dijamin keamanannya dan umumnya tidak menimbulkan reaksi simpang (efek samping) yang berat.
Tercatat sejak ditemukannya vaksin hingga sekarang sudah tercatat sekitar 20 penyakit yang bisa dicegah dengan vaksinasi. Dari tahun 2001-2021 sudah mampu menyelamatkan banyak nyawa terutama dari segi penyakit polio, rubella, DPT, dsb. Pemberian vaksin di suatu negara memiliki target cakupan imunisasi agar tercipta imunitas kelompok (herd immunity). Setiap imunisasi memiliki target yang berbeda-beda. Cakupan untuk Covid-19 ditarget mencapai 70% sedangkan untuk imunisasi dasar lengkap sekitar 90% dari total populasi di suatu negara.
Cakupan imunisasi dasar lengkap di wilayah Asia Tenggara mengalami penurunan yang sangat signifikan pada masa pandemi covid-19 ini. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti banyaknya berita hoax yang beredar, keraguan masyarakat tentang halal-haramnya vaksin, hingga ketakutan tertular covid-19 ketika sedang melakukan imunisasi anaknya.
WHO juga menargetkan tahun 2030 agenda imunisasi bertujuan untuk mengurangi 50% jumlah anak yang kehilangan vaksin pada masa pandemic. WHO saat ini sedang berusaha mengembangkan beberapa vaksin baru di negara-negara endemis penyakit-penyakit tertentu seperti dengue dan malaria. Selain itu, saat ini juga tengah dikembangkan vaksin untuk mengatasi virus monkey pox yang telah menyebar di 70 negara.
Di akhir kegiatan, beliau memberikan saran agar mahasiswa/I kesehatan masyarakat harus berperan lebih aktif memastikan imunisasi lengkap setidaknya kepada anggota keluarganya. Selain itu, beliau juga menceritakan pengalaman dan tips untuk dapat bekerja di WHO.