Menghadapi Tantangan Pinjol, Wakil Dekan FKM UAD Menyampaikan Pesan Bijak untuk Mahasiswa
Ditulis oleh : Humas FKM UAD
Yogyakarta, 23 Januari 2024- Wakil Dekan bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dr., Tri Wahyuni Sukesi, S.Si.,M.P.H., mengajak seluruh mahasiswa untuk bersama-sama menghindari perangkap pinjaman online (pinjol) yang semakin merajalela di kalangan mahasiswa.
Menanggapi tren gaya hidup mahasiswa yang terkadang terlilit oleh keinginan untuk tampil keren dengan barang-barang bermerek dan berharga tinggi serta gaya hidup hedon yang cenderung mengarah ke pinjol, Wakil Dekan menyampaikan pesan yang bijak dan penuh perhatian.
“Kita perlu kembali mengingat posisi kita sebagai mahasiswa. Kita adalah generasi yang masih bergantung pada orang tua, yang belajar dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Meminjam uang hanya untuk gaya hidup sementara akan memberikan beban finansial yang luar biasa di kemudian hari,” ujar Wakil Dekan bidang SDM, Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi tersebut.
Beliau menyoroti fakta bahwa angan-angan dan citra hidup mewah sering kali membutakan mahasiswa terhadap tanggung jawab mereka sebagai pelajar. Terjebak dalam pinjol membuat mahasiswa lupa bahwa hutang harus dilunasi dan seringkali berujung pada kebingungan saat uang saku tidak mencukupi untuk membayar kewajiban tersebut.
Dr., Tri Wahyuni Sukesi memberikan solusi dengan mengajak mahasiswa untuk membangun manajemen keuangan yang baik dan disiplin. “Tanamkan dalam diri bahwa apa yang kita inginkan tidak bisa didapatkan secara instan. Butuh kerja keras dan ikhtiar yang istiqomah. Manajemen keuangan yang baik akan melatih kita untuk lebih menghargai setiap rupiah yang kita miliki,” tambah beliau.
Selain itu, beliau mengingatkan bahwa belajar dari pengalaman sulit dapat membentuk karakter dan memberikan penghargaan terhadap uang yang diperoleh dengan susah payah. “Jika kita merasakan sulitnya bekerja dan berusaha, kita akan lebih menghargai setiap hasil usaha dan menyadari bahwa mencari uang itu tidak mudah. Jangan malu menggunakan barang hasil kerja keras dan halal daripada terjerumus pada pinjol yang berpotensi merugikan,” sambung beliau.
Di akhir wawancara, Dr., Tri Wahyuni Sukesi juga berpesan agar mahasiswa menjadikan pengalaman ini sebagai pembelajaran berharga dan mendorong mereka untuk mengutamakan pendidikan dan membangun masa depan yang lebih baik tanpa terbebani oleh pinjol.