PELATIHAN SANTRI HUSADA
Penyakit tidak menular seperti stroke, hipertensi, dan jantung koroner merupakan permasalahan kesehatan yang angka kejadiannya semakin meningkat di masyarakat. Data WHO tahun 2012 mencatat terdapat sekitar 38 juta orang meninggal akibat penyakit tidak menular, dari total 56 juta orang yang meninggal di tahun tersebut. Kematian terkait penyakit tidak menular ini sebagian besar disebabkan karena kanker, penyakit kardiovaskular, penyakit pernafasan kronis, serta diabetes. Penyakit-penyakit tersebut dikarenakan adanya perubahan perilaku hidup terutama pola makan yang menyebabkan gizi tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, merokok, dll. Pemantauan status gizi dan kondisi kesehatan di masyarakat perlu dilakukan untuk mencegah dan melakukan deteksi dini munculnya penyakit-penyakit tersebut. Upaya yang bersifat promotif dan preventif penting dilakukan untuk menekan peningkatan penyakit tidak menular. Salah satunya dengan makan teratur sesuai dengan kebutuhan dan menjaga komposisi nutrisi yang seimbang.
Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (LPM UAD) bekerjasama dengan pimpinan cabang Muhamadiyah Playen, Gunung Kidul melakukan pembinaan pada siswa SMK dan santri Pondok Pesantren Ar Ruhamma, Playen Gunung Kidul. Pelatihan dilakukan agar para siswa dan santri tersebut dapat menjadi kader kesehatan atau โSantri Husadaโ. Pembinaan melalui pengabdian ini diusung oleh dua dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD, yaitu Fardhiasih Dwi Astuti, SKM, MSc dan dr. Nurul Qomariyah, M.Med.Ed dibantu oleh empat mahasiswa dari peminatan Epidemiologi dan Promosi Kesehatan. Pengabdian ini memberikan bekal pada siswa untuk dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh dan penentuan status gizi dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan. Pengabdian yang dilaksanakan pada tanggal 10-11 Mei 2017 yang lalu, bertempat di Pondok Pesantren Ar Ruhamma, Playen Gunung Kidul.
Para siswa yang mengikuti pelatihan ini mengatakan bahwa mereka merasa senang karena mereka mendapatkan ilmu baru di bidang kesehatan. Selain itu, siswa juga dapat langsung berlatih praktik pemeriksaan secara langsung dengan sesama temannya dengan supervisi dari kedua dosen dan mahasiswa FKM UAD.
Menurut Fardhiasih, sebagai ketua pengabdian ini, kader kesehatan yang dibina dapat memberikan ilmu kesehatan dan melakukan pemeriksaan pada komunitas yang ada di pesantren dan lingkungan sekitarnya. Para santri husada dapat membantu melakukan deteksi dini penyakit tidak menular terutama hipertensi, dan mengetahui risiko penyakit tidak menular dari status gizi. Selain memberikan pembinaan, pengabdian ini juga memberikan set peralatan untuk melakukan pemeriksaan status gizi dan tanda vital yang kepada Pondok Pesantren Ar Ruhamma dan sekolah yang mengikuti pelatihan.
Hasil kegiatan pelatihan ini santri dan siswa yang telah dilatih selanjutnya melakukan pemeriksaan status gizi pada teman temannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut diketahui beberapa siswa tergolong status gizinya kurang sebanyak 15,2% dan ada yang kategori berlebih (overweight) 11,1 %. Dengan hasil tersebut bagi siswa yang tergolong status gizi kurang diharapkan dapat memperbaiki pola makan agar kebutuhan gizinya tercukupi, sedangkan yang kategori gizi berlebih dapat meningkatkan aktifitas fisik dan mengatur pola makan yang seimbang.