Pentingnya Budaya Keselamatan Pasien
Berbicara mengenai patient safety pasti berkaitan tentang hubungan antara dokter dengan pasien. Di Belanda kedudukan antara dokter dengan pasien seimbang, tidak ada jarak yang membuat hubungan antara pasien dengan dokter tidak baik. Dokter melakukan komunikasi yang baik dengan pasien sehingga benar-benar mengetahui masalah yang dialami oleh pasien. Hasil komunikasi tersebut yang akan dijadikan sebagaiย dasar untuk mengambil tindakan pengobatan yang tepat. Sehingga pasien merasa aman untuk menjalani pengobatan.ย Dokter mempunyai waktu 15 menit untuk melakukan komunikasi dengan pasien, yang mengejutkan adalah โDokter di Belanda merasa kurang dengan waktu tersebut untuk menjalin komunikasi dengan pasien.โ Ungkap Prof. dr. A.A.Kaptein, Ph.D saat memberikan Stadium General bagi mahasiswa FKM UAD. โDi Belanda seorang dokter kebanyakan adalah seorang perempuan, pembelajaran yang diperoleh dokter bukan hanya pengetahuan medis mengenai menangani sebuah penyakit yang diderita oleh pasienโ imbuhnya. Akan tetapi diajarkan mengenai bagaimana menciptakan ikatan emosional dengan pasien, sehingga pasien akan lebih nyaman saat berkomunikasi dengan dokter seperti tidak ada space diantara keduanya sampai terjalin kesetaraan antara dokter dan pasien.
Kegiatan yang dilakukan pada Jumโat (6/11) di Universitas Ahmad Dahlan merupakan salah satu program rutin FKM untuk menambah informasi kondisi pelayanan kesehatan di Indonesia dan Belanda. Kondisi pelayanan kesehatan di kedua negara ini berbanding terbalik, di Indonesia dokter seolah-olah diburu waktu untuk segera menyelesaikan pertemuannya dengan pasien untuk segera menemui pasien yang lain yang sedang mengantri di luar ruangan. โMoney oriented, yang lebih dipegang teguh oleh dokter di Indonesia dibandingkan dengan patient safety orientedโ imbuhnya. Mungkin karena biaya pendidikan dokter di Indonesia bisa dibilang fantastis, apalagi bila dibandingkan dengan Belanda yang gratis. โPermasalahan yang ada di Indonesia sebenarnya bisa diatasi dengan keputusan bersama dari para pemangku kebijakan. Karena yang memegang power di suatu negara adalah pemerintah, maka diharapkan pemerintah dapat memberikan kebijakan yang dapat membenahi permasalahan sistem yang adaโ tambah beliau. Menurut Sukistinah selaku salah satu peserta kuliah tamu, adanya kuliah tamu ini tentu saja dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang pasien safety. Selain itu, dapat membuka wawasan dan dapat menemukan ide-ide baru yang berkaitan dengan manajemen pasien safety.