Gandeng Puskesmas, Sekolah Perempuan Purbayan Dalami Penanganan Stunting
Ditulis oleh : Humas FKM UAD

Ibu Ida Widaningsih, S.Si.T. (Puskesmas Kotagedhe 1) saat memberikan materi pada kelas ibu-ibu Sekolah Perempuan Purbayan (Foto : Humas FKM UAD)
Melanjutkan komitmennya, Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mengadakan kegiatan “Sekolah Perempuan” di Kantor Kelurahan Purbayan, Kotagede, pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
Pada pertemuan kedua ini, program berkolaborasi dengan para ahli dari Puskesmas Kotagede I untuk memberikan pendalaman materi. Kegiatan kembali membagi peserta ke dalam dua kelas terpisah, yaitu kelas ibu-ibu yang diisi oleh Ida Widaningsih, S.Si.T., dan kelas remaja yang diisi oleh dr. Nur Wahyuningsih, MPH.
Di kelas ibu-ibu, Ida Widaningsih, selaku ahli gizi dari Puskesmas Kotagede I, membawakan materi “Penanganan dan Pencegahan Stunting”. Sesi ini berfokus pada pentingnya pola asuh dan pemenuhan gizi selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai kunci utama mencegah gagal tumbuh pada anak.
“Pola asuh itu adalah suatu proses interaksi antara orang tua dan anak dalam rangka mendukung perkembangan fisik, emosi, sosial, intelektual, dan spiritual anak. Jadi, bukan hanya memberi makan, tetapi juga bagaimana interaksi dan stimulasi yang diberikan kepada anak sangat berpengaruh,” jelas Ida Widaningsih dalam paparannya.
Sementara itu, di kelas remaja, dr. Nur Wahyuningsih, menyampaikan materi komprehensif yang menghubungkan peran remaja dalam pencegahan stunting dengan pentingnya kesehatan reproduksi. Sesi ini secara khusus membahas bagaimana status gizi dan kesehatan reproduksi remaja putri menjadi pondasi utama untuk menjadi calon ibu yang sehat.
“Kesehatan reproduksi itu penting sekali. Jadi kalau kita bicara stunting itu kan tidak hanya saat dia sudah lahir, tapi dari sebelum jadi janin pun itu sudah harus kita siapkan. Remaja putri yang sehat dan tidak anemia akan memutus mata rantai lahirnya generasi stunting,” tegas dr. Nur Wahyuningsih.
Sebagai penutup, para peserta menuangkan harapan mereka untuk masa depan anak-anak dan diri mereka sendiri dalam sebuah ‘Pohon Harapan’ yang dibuat bersama. Program Sekolah Perempuan ini akan terus berlanjut setiap minggunya dengan topik-topik relevan lainnya untuk mewujudkan perempuan Purbayan yang berdaya dan generasi masa depan yang sehat serta bebas stunting.
*klik kanan bawah gambar untuk memperbesar gambar