SINERGI FKM UAD DENGAN POKDARWIS LOWO IJO DESA SAMBIREJO WUJUDKAN HEALTHY TOURISM DI WISATA TAMAN TEBING BREKSI
Dok. Tim PPM FKM UAD Bersama Pokdarwis Lowo Ijo
[Yogyakarta, 22/8/2019] Kegiatan berwisata bagaikan dua sisi mata uang, di satu sisi menimbulkan kesenangan bagi seseorang namun di sisi lain juga bisa mendatangkan petaka akibat kelalaian wisatawan maupun pengelola tempat wisata misalnya saja terjatuhnya mobil wisata ke dalam jurang, wisatawan yang hanyut ketika berwisata air, atau wisatawan yang disengat oleh ubur-ubur saat berenang di pantai, dan yang paling ekstrim adalah ketika terjadi tsunami. Mayoritas wisatawan belum mampu mengenali bahaya dan risiko dari lingkungan pada destinasi wisata yang mereka kunjungi. Demikian pula dengan pekerja di tempat wisata terutama destinasi wisata yang dikelola oleh masyarakat atau yang dikenal dengan kelompok sadar wisata (pokdarwis).
Situasi tersebut menarik tim pengabdian dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan untuk mengadakan kegiatan pelatihan manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja untuk meminimalisir kecelakaan dan mencegah terjadinya penularan penyakit di tempat wisata. Tim pengabdian yang diketuai oleh Helfi Agustin, SKM, MKM menuturkan, pelatihan manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja dilaksanakan atas kemitraan FKM UAD dengan pengelola Taman Tebing Breksi yang tergabung dalam Pokdarwis Lowo Ijo Desa Sambirejo. Dari keterangan Helfi, pelatihan ini dilaksanakan dengan pola pendampingan mulai dari meningkatkan awareness para pengelola dan pekerja di Tebing Breksi seperti bagian ticketing, wisata kuliner, parkir, guide, driver jeep, petugas administrasi terkait dengan potensi bahaya yang ada terkait dengan aktifitas pekerjaan mereka, kemudian melatih pekerja untuk mengidentifikasi, menilai tingkat risiko hingga pendampingan membuat dokumentasi laporan manajemen risiko keselamatan dan kesehatan Kerja.
Kegiatan pelatihan ini diharapkan menjadi sarana untuk meningkatkan kepedulian masyarakat serta pengelola obyek wisata terhadap kegiatan pencegahan dan pengendalian bahaya di lokasi wisata, terang Helfi. Mitra pengabdian sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan tersebut dan sangat mengharapkan adanya pendampingan dari tim pengabdian untuk menyusun standar operasional prosedur (SOP) aktifitas pekerja wisata di Tebing Breksi agar terwujud tempat wisata yang aman dan nyaman di tengah meningkatkanya jumlah wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang terus meningkat, pungkas Kholiq Widiyanto.